Rabu 18 Nov 2015 12:41 WIB

Dubes Suriah: 20 Persen Migran Berhubungan dengan ISIS

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
September 2014 lalu, Australia menambah jumlah pengungsi yang diterima di negaranya sebanyak 12 ribu orang menyusul Krisis pengungsi asal Suriah yang melanda Eropa.
Foto: reuters
September 2014 lalu, Australia menambah jumlah pengungsi yang diterima di negaranya sebanyak 12 ribu orang menyusul Krisis pengungsi asal Suriah yang melanda Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Duta Besar Suriah untuk India Riad Abbas, mengeluarkan komentar mengejutkan terkait serangan Paris yang menewaskan 129 orang. Menurutnya, Eropa akan menghadapi masalah sebab 20 persen migran Muslim diduga berhubungan dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Seperti dilansir The New American, Selasa (17/11), Abbas mengatakan serangan di Paris mungkin hanya bagian dari puncak gunung es. Di antara pengungsi yang pergi ke Eropa menurutnya, kemungkinan lebih dari 20 persen migran berhubungan dengan ISIS.

"Sekarang Eropa menerima elemen buruk di wilayah mereka. Mereka akan menghadapi masalah lebih lanjut di masa depan," kata Abbas mengomentari aksi terorisme di Paris, Jumat (13/11) lalu.

Menurut diplomat itu, terorisme telah merambah di mana-mana di Eropa. Ia mengutip laporan pada awal September yang menyatakan ISIS telah melancarkan operasi dengan mengerahkan 4.000 anggotanya ke Eropa menyamar sebagai pengungsi.

Angka 20 persen yang disampaikan Abbas belum bisa dipastikan keakuratannya. Namun sejumlah pengamat telah lama pula memperingatkan ancaman ini.

Pengamat yang juga pengungsi yang telah tinggal di Inggris, Mudar Zahran mengatakan ada fenomena berbeda pengungsi Muslim belakangan. Ia menyatakan sebagian besar migran tidak terlihat seperti migran pada umumnya.

Baca juga

Penembakan Kembali Terjadi di Paris

Prancis Buru Tersangka Kedua Serangan Teror

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement