REPUBLIKA.CO.ID, GENEWA -- Raja Arab Saudi Salman menyeru PBB untuk membentuk pusat komando lawan terorisme, Rabu (18/11). Dalam pidatonya di konferensi G20 di kota Antalya Turki, ia mengklaim telah menyumbang 110 juta dolar AS untuk pembentukan International Centre for the Fight against Terrorism di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Menurut kanal berita Saudi, Al Arabiya, ia menyeru negara-negara lain untuk berkontribusi pada pusat komando tersebut. Menurutnya, badan ini bisa menjadi badan inteligen internasional dan penghubung penelitian terkait terorisme.
"Perang pada terorisme adalah kewajiban seluruh komunitas internasional," kata Raja Salman seperti dikutip Saudi Press Agency. Terorisme, tambahnya adalah penyakit global yang tidak mengenal agama ataupun nasionalisme.
Ia juga menyatakan rasa bela sungkawanya terhadap keluarga korban dan warga Prancis. Raja Salman juga berkata setiap negara harus segera mencari solusi darurat untuk konflik di Suriah. Selama ini Saudi dikritik memicu krisis di sana karena dituduh mendanai ISIS dan kelompok Sunni lain di Suriah.
Namun pada Mei, Raja Salman bersumpah untuk memberangus ISIS setelah kelompok tersebut menyerang masjid Syiah di timur Arab Saudi. Serangan menewaskan 21 orang.