REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Barikade polisi, van dan truk pemadam kebakaran Filipina memblokade sekitar 1.000 demonstran anti-globalisasi yang melakukan aksi di dekat tempat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Manila.
Polisi menggunakan meriam air dan tongkat untuk mencoba membubarkan demonstran yang semakin gaduh, Rabu (18/11) waktu setempat. Sebelumnya, sekitar 100 siswa juga bentrok dengan polisi di sebuah lapangan.
Baca Obama: Cina Harus Hentikan Reklamasi Laut Cina Selatan
Keduanya terlibat aksi saling dorong dan polisi memukuli demonstran dengan tongkat saat demonstran mencoba menembus barikade.
Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan "Sampah APEC" dan "Tenggelam bersama Rezim Boneka AS-Aquino".
Pemimpin protes Renato Reyes dari aliansi sayap kiri Bayan mengatakan, selama dua dekade terakhir APEC dan globalisasi imperialis hanya menguntungkan negara-negara kaya. Menurutnya, APEC justru terus memiskinkan negara-negara berkembang seperti Filipina.
Baca ISIS Rilis Foto Jasad Warga Norwegia yang Disandera