REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Gelombang panas akan menyelimuti negara bagian New South Wales dengan suhu di kota Sydney akan mencapai 41 derajat Celsius hari Jumat, dan taman nasional di seluruh negara bagian ditutup karen khawatir akan terjadi kebakaran.
Di bagian pedalaman, suhu diperkirakan akan lebih panas lagi, dengan Biro Meteorology (BoM) mengatakan kondisi gelombang panas ini disebabkan tekanan tinggi yang bergerak lambat dari kawasan Laut Tasman.
BoM mengatakan kondisi menyebabkan udara panas dan kering dari Australia Tengah tertarik ke NSW.
Baca Kebakaran Semak Australia Barat Tewaskan Empat Orang
Manajer cuaca buruk BoM Michael Logan mengatakan suhu tinggi ini dperkirakan berkisar 40 derajat di kawasan pedalaman NSW dan juga di daerah pinggir pantai termasuk Sydney besok.
"Suhu untuk Sydney sudah diupdate menjadi 41 derajat C hari Jumat." katanya.
"Ini skenario klasik kombinasi antara angin yang panas dan kering dari timur dengan tidak ada angin dari arah laut, disusul dengan angin dari selatan di malam hari yang akan menurunkan suhu." kata Logan.
Suhu di November paling tinggi yang tercatat di Observatory Hill di Sydney adalah 41,8 derajat Celcius pada 1982. Logan mengatakan kondisi gelombang panas ini akan terus berlanjut sampai Sabtu di timur laut negara bagian tersebut.
Karena gelombang panas ini, belasan taman nasional di negara bagian tersebut sudah dtutup, terutama di selatan NSW karena kemungkinan terjadinya kebakaran semak.
Namun, Ben Shepherd dari Dinas Pemadam Kebakaran Pedesaan mengatakan risiko kebakaran ini tidak akan mencapai keadaan ekstrem di seluruh negara bagian besok.
"Hujan yang terjadi baru-baru ini akan membuat indeks risiko kebakaran masih di titik rendah." katanya.
Baca
Islamofobia Meningkat di Australia
Dikecam tidak Tegas Kutuk ISIS, Mufti Australia Klarifikasi Pernyataan