REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Tidak ada yang menyangka jika salah satu pengebom bunuh diri serangan di Paris pekan lalu adalah perempuan cantik yang di mata teman-temannya sosok perempuan terbuka. Adalah Hasna Aitboulahcen, yang kemudian meledakkan dirinya saat polisi menyerbu tempat persembunyiannya.
Dia yang kerap memakai topi koboy, ceria di mata teman-temannya tersebut berubah drastis pada Rabu (18/11) pagi, sebagai pengebom bunuh diri perempuan pertama di Eropa seperti dilansir The Telegraph, Kamis (19/11).
Seperti diungkap saksi mata Stephane Colas (41 tahun), Hasna muncul pertama di balik jendela lantai tiga dengan berteriak minta tolong kepada polisi yang nampak ingin mengecoh, kemudian dibalas oleh polisi menanyai identitas Hasna. Jika tidak dijawab, maka dia akan ditembak. Namun, Hasna justru kembali ke dalam.
Namun tak berselang lama terjadi baku tembak antara polisi dan penghuni lantai tiga tersebut, Hasna dilaporkan merupakan pihak pertama yang melepaskan tembakan. Beberapa detik kemudian, ia meledakkan rompi bunuh diri dan menyebabkan ledakan begitu keras yang menyebabkan lantai apartemen runtuh.