REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang pejabat senior kemanusiaan PBB pada Kamis (19/11), setelah mengakhiri kunjungan tiga hari ke Yaman, memperingatkan sistem pendidikan dan kesehatan di negara Timur Tengah itu berada di ambang kehancuran.
Direktur Operasi Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) John Ging mengeluarkan pernyataan tersebut setelah kunjungannya ke Yaman 15-17 November, kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan di Markas Besar PBB, New York.
Ging menyatakan delapan bulan konflik memiliki dampak yang menghancurkan pada semua aspek kehidupan di Yaman, dan sektor pendidikan serta kesehatan paling menderita.
"Kemerosotan tajam dalam impor dan larangan ekspor telah mengurangi penghasilan komersial dan masyarakat sehingga membuat ambruk layanan dan kehidupan," kata Dujarric.
Ging menyeru semua pihak dalam konflik di Yaman agar menghormati hukum kemanusiaan internasional. Tak bisa diterima jika ada yang menghalangi pengiriman bantuan atau mencuri pasokan kemanusiaan.
Ditambahkannya, Ging juga menyerukan pencabutan segera pengepungan atas Taiz dan diakhirinya penghalang birokrasi untuk mengirim bantuan ke Yaman.
Baca
Berburu Paus di Australia, Perusahaan Jepang Didenda 1 Juta Dolar AS
Abaaoud Terlibat dengan Empat Rencana Serangan di Prancis
Jelang KTT ASEAN, Malaysia Diancam 18 Bom Oleh ISIS