REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Presiden Suriah Bashar al-Assad mendeklarasikan negaranya bukanlah tempat berkembangnya kelompok bersenjata ISIS.
"Saya sampaikan Daesh (ISIS) tidak berkembang secara alami dan sosial di Suriah," ujarnya dalam wawancara dengan televisi Italia Rai, dikutip dari The Guardian, Kamis (19/11).
Baca Dampak Serangan Paris, Industri Penerbangan Eropa Turun
Assad mengatakan militan yang berlatih di Suriah dan melakukan serangan Paris atau serangan lain bisa melakukannya atas dukungan Turki, Saudi dan Qatar, dan kebijakan Barat yang mendukung teroris dengan cara lain.
"ISIS tidak dimulai di Suriah. ISIS dimulai di Irak dan dimulai sebelum Afghanistan," katanya.
Assad mengutip ucapan PM Inggris terdahulu Tony Blair yang mengatakan perang Irak membantu pembentukan ISIS.
"Pengakuan Blair itu adalah bukti yang paling penting," katanya.
Baca Abaaoud Terlibat dengan Empat Rencana Serangan di Prancis
Assad menambahkan tidak ada pemilihan umum transisi di Suriah jika sebagian wilayah negara masih dikuasai pemberontak.
"Pemilu dimulai setelah terorisme dikalahkan. Anda tidak bisa mencapai hasil politik saat banyak wilayah di Suriah mereka kuasai," ujarnya.
Baca juga Sistem Pendidikan dan Kesehatan Yaman di Ambang Kehancuran