REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump mengatakan, andaikata terpilih menggantikan Presiden Barack Obama, ia akan menerapkan data base untuk melacak keberadaan Muslim di negara tersebut. Keinginan tersebut terlontar dari mulut Trumph saat wawancara dengan NBC News di sela-sela kegiatan kampanyenya.
“Saya pasti akan benar-benar menerapkannya. Harus ada banyak sistem, bahkan di luar data base,” ujarnya seperti dikutip dari ITV News, Jumat (20/11). (Baca: Serangan Paris, Donald Trump Malah Salahkan Prancis)
Trump akan minta kaum Muslim mendaftarkan berbagai situs yang mereka miliki termasuk masjid. Menurut dia, langkah itu adalah bagian dari manajemen yang baik. Saat ditanya apa rencananya dibutuhkan untuk para Yahudi, orang-orang yang berhubungan dengan Nazi Jerman, Trump pun tidak menjawab dengan jelas.
Dia hanya berkata, “Anda saja yang jelaskan."
Sebelumnya, miliader tersebut mengatakan ia tidak menolak gagasan yang menuntut Muslim untuk mendaftar atau memiliki identitas khusus yang mencatat agama mereka. Trump mengatakan Negara Paman Sam tidak akan punya pilihan selain menutup masjid-masjid tertentu. “Karena sesuatu hal bisa terjadi dan itu berlangsung sangat cepat,” kata pemilik jaringan kasino di Texas tersebut