REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Sepasang kekasih asal Kanada memutuskan membatalkan pesta pernikahan mewah mereka untuk membantu para pengungsi Suriah yang ada di Kanada. Mereka adalah Samantha Jackson dan Farzin Yousefian.
Ide pembatalan pesta pernikahan besar itu muncul di kepala keduanya ketika melihat foto Aylan Kurdi, seorang pengungsi muda yang meninggal di tepi Turki. Sejoli itu menyadari upacara pernikahan sederhana yang mereka gelar di kantor catatan sipil dapat dimanfaatkan sebagai ajang penggalangan dana guna menopang hidup para pengungsi.
"Kami tidak bisa berhenti memikirkan kesulitan yang dialami banyak keluarga Suriah. Kami segera mengatur ulang rencana kami dengan harapan dapat membantu mereka yang memulai hidup baru di Toronto," ujar Yousefian, seperti dilaporkan BBC News, Sabtu (21/11).
Ia mengatakan aksi penggalangan dana pada saat pernikahan telah direncanakan selama tiga pekan. Keputusan untuk membatalkan pesta perkawinan mewah itu pun, lanjutnya, didukung rekan-rekan dan keluarga.
Ide sepasang kekasih itu menuai hasil yang cukup berharga untuk para pengungsi Suriah di sana. Mereka berhasil mengumpulkan uang sekitar 23 ribu dolar Kanada dan berniat meningkatkannya menjadi 27 ribu dolar Kanada.
Selain itu Samantha dan Yousefian juga meminta tamu undangan mendukung para pengungsi Suriah tinggal di Kanada. Menurut mereka, hal itu dapat menjadi kado atau hadiah pernikahan.
Dengan aksinya tersebut, Samantha dan Yousefian ingin memberi pesan Kanada adalah negara yang penuh kasih.
"Kami yakin inisiatif kami dapat menginspirasi orang lain. Kami merasa istimewa memiliki kesempatan untuk menggunakan pernikahan kami untuk tujuan yang lebih besar dari kami sendiri," kata Yousefian.