Sabtu 21 Nov 2015 20:33 WIB
Serangan Teror Paris

Seorang Perawat Sempat Menolong Pelaku Bom Paris

Rep: C25/ Red: Ilham
Anak-anak mendoakan korban serangan di Paris.
Foto: Reuters
Anak-anak mendoakan korban serangan di Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Seorang perawat di Paris sempat memberikan pertolongan kepada pria yang ternyata pelaku bom bunuh diri. Usai serangan teror terjadi, sang perawat baru menyadari pria yang ditolong adalah Brahim Abdeslam, pelaku bom bunuh diri di sebuah kafe.

Dilansir dari The Independent, Sabtu (21/11), salah seorang perawat yang meminta dipanggil dengan nama depan, David, berada di kafe Comptoir Voltair, dekat dengan stadion Stade de France, sebelum ledakan menghantam kafe tersebut.

Malam itu, ia mengaku sedang makan malam bersama sejumlah teman. Perawat terlatih berumur 46 tahun itu sempat berpikir yang terjadi adalah ledakan gas, tanpa menyadari itu merupakan ledakan bom bunuh diri yang dibawa seorang pria yang hendak ia tolong.

David langsung mendekati pria yang mulai tidak sadarkan diri itu dan menyiapkan CPR. Saat itu, ia hanya berpikir tentang bagaimana membaringkannya di lantai, dan melakukan CPR untuk menyadarkannya. "Dengan melakukan itu, saya juga bisa mati," ujar David.

Ia mengaku terkejut setelah melihat apa yang ada di balik pakaian sang pria. Di sana ada rangkaian kabel. (Baca: Begini Kondisi Muslim Paris Pascaserangan).

Ketika pemadam kebakaran tiba, David menceritakan apa yang ia lihat sehingga mereka bisa mengevakuasi orang-orang di kafe. "Saya tahu dia adalah seorang pelaku bom bunuh diri. Ketika Anda mengangkat t-shirt dan Anda melihat kabel, Anda tahu itu tidak normal," kata David.

Akibat ledakan, Abdeslam pun meninggal, sementara tidak ada orang lain yang tewas, lantaran bom tidak sepenuhnya meledak. Abdeslam adalah salah satu dari delapan teroris yang melakukan serangkaian serangan terkoordinasi, yang menewaskan 130 orang dan 352 orang lain terluka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement