Ahad 22 Nov 2015 06:01 WIB

Usai Partai NLD Menang, Apa Lagi Buat Muslim Myanmar?

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Myanmar
Foto:
Muslim Myanmar

Seorang spesialis Myanmar di Human Rights Watch, David Scott Mathieson mengatakan banyak Muslim berpikir NLD dan Suu Kyi belum secara vokal mendukung mereka, tapi NLD dianggap jauh lebih baik daripada yang lainnya. Hal itu tentu menjadi beban tambahan bagi Suu Kyi.

Meski tidak mendukung partisipasi Muslim secara penuh, namun pihaknya akan memastikan mereka diperlakukan sebagai warga negara dan tidak akan ada diskriminasi lanjut selama masa pemerintahan nya.

“Dia (Suu Kyi) punya mandat besar untuk melakukan itu, " ujar Mathieson.

Aung San Suu Kyi dikritik secara internasional karena tidak berbicara untuk Rohingya. Ribuan dari mereka melarikan diri dari kapal penyelundup.

Banyak negara yang menyuruh kapal mereka kembali dan membuat migran kelaparan di laut. Sikap bungkam Suu Kyi di negara dengan kebencian  tinggi terhadap Muslim itu dan tanpa tanda-tanda konsiliasi dipandang sebagai bunuh diri politik.

Baik partainya maupun partai yang diperintah blok-militer tidak mencalonkan setiap kandidat Muslim dan melihat hal itu sebagai kewajiban. Ketika Parlemen baru akhir Januari nanti, tubuh parlemen tidak akan memiliki anggota Muslim untuk pertama kalinya sejak kemerdekaan negara itu pada 1948.

Win Htein mengakui pihaknya memilih tidak memiliki calon Muslim karena itu justru akan memberikan amunisi kepada umat Budha radikal yang dianggap sebagai kekuatan politik kuat di sana. Asosiasi Patriotik Myanmar, sebuah kelompok radikal anti-Muslim yang dijalankan para biksu Budha sudah menuduh Aung San Suu Kyi terlalu lunak terhadap Muslim.

"Mereka mengatakan jika Daw Aung San Suu Kyi menang, maka ia akan memungkinkan negara kita dibanjiri dengan Muslim," katanya.

Namun Win Htein bersikeras ia memperlakukan semua agama sama.

Baca: Isu Keamanan Jadi Fokus KTT ASEAN

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement