Ahad 22 Nov 2015 01:09 WIB

Pria Paling Diburu dalam Serangan Paris Sembunyi di Brussel

Rep: C34/ Red: Indira Rezkisari
Pasukan bersenjata berjaga-jaga di sekitar pusat perbelanjaan di Brussel, Belgia, menyusul kemungkinan teror di Brussel setelah Paris.
Foto: Reuters
Pasukan bersenjata berjaga-jaga di sekitar pusat perbelanjaan di Brussel, Belgia, menyusul kemungkinan teror di Brussel setelah Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Salah Abdeslam (26 tahun), buronan paling dicari terkait serangan mematikan Paris, diduga bersembunyi di Brussel, Belgia. Ia diyakini sebagai salah satu dari delapan pria bersenjata pelaku teror dan berperan penting dalam mengorganisir sejumlah serangan ISIS.

Salah diketahui mengontak ketiga rekannya via media sosial Skype, meski belum diketahui mengapa ia melakukan kontak. Dua rekan Salah yang dihubungi memberitahukan hal tersebut kepada saudara lelaki Salah, Mohammed Abdeslam.

"Saya percaya dia tidak jauh," kata Mohammed ketika ditanya kemungkinan di mana saudaranya bersembunyi. Mohammed berharap, saudara lelakinya segera menyerahkan diri dan menghubungi pihak berwenang.

Salah Abdeslam berkewarganegaraan Prancis dan pernah tinggal di Brussel selama beberapa tahun. Ia diduga telah memainkan bagian penting dalam mengorganisir logistik untuk serangan teror Paris.

Surat perintah penangkapan internasional atas Salah telah diturunkan sejak 13 November, namun sejauh ini Salah berhasil menghindari penangkapan. MailOnline bahkan melaporkan, polisi sempat mencegat dan menanyakan identitas Salah di perbatasan Belgia tapi tak mengenali pria tersebut dan melepasnya untuk melanjutkan perjalanan.

Foto terbaru Salah muncul pekan ini dengan mengenakan kacamata berbingkai besar dan rambut panjang berombak. Salah diyakini menyamar agar tampilannya tak serupa dengan foto buronan yang sebelumnya telah dipublikasikan meluas, dikutip Al Alam.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement