REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemimpin ASEAN dan mitra dialog mereka akan lakukan penandatanganan Deklarasi Kuala Lumpur tentang pembentukan komunitas ASEAN, Ahad (22/11).
Salah satu pilar ini adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) yang telah delapan tahun dalam pembentukan.
Mulai 1 Januari tahun deoan, 10 negara anggota ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan basis produksi. Selanjutnya membuka pasar dengan poulasi gabungan sebesar 630 juta orang.
Pada Juli, Kementerian Perdagangan Malaysia melakukan survei terhadap sekitar seribu industri skala kecil dan menengah. Lebih dari setengah dari mereka yang tidak tahu tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN, terutama apa yang bisa dilakukan untuk bisnis mereka.
"Temuan ini sangat mengganggu. Sekitar 60 persen UKM tidak menyadari peluang di negara-negara ASEAN lainnya, baik mereka tidak menyadari apa singkata AEC atau tidak menyadari peluang yang tersedia di negara-negara ASEAN," kata Menteri Perdagangan Internasional da Industri Mustapa Mohamad dilansir dari Channel NewsAsia, Ahad (22/11).
Kementerian itu pun kemudian memulai serangkaian sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran peluang pasar dan basis produksi tunggal di kawasan ASEAN.
Lebih dari 70 persen dari produk yang dibuat di ASEAN tidak akan dikenakan tarif, alias nol tarif. Ini membuat pergerakan bebas barang dan jasa yang diperkirakan dapat menurunkan harga bahan baku dan biaya produksi.
Delapan profesi termasuk dokter, perawat dan akuntan akan dapat bekerja di negara anggota ASEAN.