Senin 23 Nov 2015 00:04 WIB

Ebola Kembali Menghantui Liberia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Ebola health care workers carry the body of a man suspected of dying from the Ebola virus in a small village Gbah on the outskirts of Monrovia, Liberia, Friday, Dec. 5, 2014.
Foto: (AP Photo/ Abbas Dulleh)
Ebola health care workers carry the body of a man suspected of dying from the Ebola virus in a small village Gbah on the outskirts of Monrovia, Liberia, Friday, Dec. 5, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, MONROVIA -- Dua bulan pascadeklarasi bebas Ebola, Liberia kembali melaporkan tiga kasus baru. Sejak Ahad (22/11), sebanyak 153 orang ditetapkan dalam pengawasan untuk mengendalikan wabah Ebola baru di ibu kota.

Tiga kasus baru muncul pada Jumat, pekan lalu. Pasien pertama adalah bocah laki-laki berusia 15 tahun bernama Nathan Gbotoe dari Paynesville, pinggiran ibu kota Monrovia. Dua orang lainnya adalah keluarga bocah tersebut.

Mereka telah dinyatakan positif Ebola dan kini dirawat di rumah sakit. "Kami punya tiga kasus terkonfirmasi dan mendaftar 153 orang yang kami labeli resiko tinggi, medium dan rendah," kata Kepala medis Liberia Dr Francis Kateh pada Reuters.

Negara Afrika barat ini telah menderita jumlah kematian paling tinggi dalam wabah Ebola sepanjang sejarah. Jumlahnya mencapai 4.800 orang. WHO telah dua kali mendeklarasikan bebas Ebola, yaitu Mei dan September 2015 karena tidak ada kasus baru yang muncul.

Tidak jelas bagaimana Gbotoe terinfeksi. Kateh mengaku tidak bisa menjelaskan lebih lanjut masalah itu karena penyelidikan masih dilakukan. Penyebaran dari negara tetangga juga kemungkinannya kecil karena Guinea telah nol kasus dan Sierra Leone telah mendeklarasikan bebas Ebola bulan ini setelah 42 hari tanpa kasus baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement