REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- Massina Liberation Front (MLF) mengklaim tanggung jawab atas serangan pada hotel mewah di Mali yang menewaskan 19 orang, Ahad (22/11). Klaim tersebut disampaikan dalam pernyataan yang dikirim ke Radio France International.
MLF telah diasosiasikan dengan gelombang serangan baru-baru ini di bagian selatan dan pusat negara Afrika. MLF adalah organisasi ketiga yang mengaku bertanggung jawab atas serangan Jumat.
(Baca juga: Kelompok Bersenjata Sandera 170 Orang di Mali)
Sebelumnya, Alkaidah di Islamic Maghreb dan Al Mourabitoun juga mengakui serangan tersebut. Otoritas mengatakan mereka sedang mengikuti petunjuk-petunjuk yang muncul.
"Beberapa petunjuk sedang diikuti, hotel sedang disisir dengan hati-hati," kata penyidik.
Badan inteligen Mali mengatakan 13 korban tewas dalam tragedi tersebut adalah warga negara asing. Diantaranya, enam warga Rusia, tiga warga Cina, dua warga Belgia, seorang warga Amerika dan seorang warga Senegal.
Media Israel juga mengakui satu korban tewas namun sumber Mali tidak dapat mengonfirmasi informasi tersebut. Presiden Ibrahim Boubacar Keita mengatakan dua pelaku penyerangan tewas di hotel. Namun menurut seorang saksi, ada satu orang pelaku tambahan.