REPUBLIKA.CO.ID, LJUBLJANA -- Slovenia telah memutuskan untuk meningkatkan perannya dalam misi pelatihan militer Uni Eropa di Mali dengan mengirim tambahan prajurit ke negara Afrika tersebut atas permintaan Prancis, demikian laporan media lokal pada Ahad (22/11).
Perincian mengenai penambahan prajurit itu ialah untuk meningkatkan jumlah prajurit militernya di Mali jadi 10. Keputusan tersebut diambil dalam sidang koresponden pemerintah pada Ahad, dua hari setelah Slovenia menerima permintaan resmi dari Prancis untuk memberi bantuan.
Prancis meminta negara anggota Uni Eropa untuk memberi bantuan dengan dasar klausul pertahanan timbal-balik di dalam Kesepakatan Lisabon, setelah serangan di Paris pada 13 November, kata laporan yang disiarkan oleh Kantor Berita Slovenia (STA).
Slovenia bergabung dalam misi pelatihan militer Mali pada awal 2013 dan saat ini menempatkan tiga pelatih di sana.