REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan mengatakan latihan menembak militer yang telah direncanakan akan tetap berlangsung dekat perbatasan Korea Utara yang bersengketa, Senin (23/11).
Rencana tetap dijalankan meski Korut mengancam akan membalas tanpa ampun jika Korsel menembak di perairannya.
Lima tahun lalu, Korut menembakkan rudal di pulau Yeonpyeong, Korsel yang terletak di selatan Garis Perbatasan Utara (NLL) perbatasan laut keduanya. Serangan itu merupakan serangan pertama terhadap tanah Korsel oleh Korut sejak Perang Korea 1950-1953.
Korut mengatakan serangan itu diprovokasi oleh latihan menembak Korsel di wilayahnya.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel Kim Min-seok mengatakan tidak ada tanda kegiatan yang tidak biasa oleh pasukan Korut, Senin.
"Latihan menembak secara rutin dijadwalkan. Jika Utara melakukan provokasi kami akan merespon kuat sesuai rencana operasional kami," ujar Kim dalam konferensi pers.