Senin 23 Nov 2015 13:08 WIB

Ini Rahasia Air Keran Siap Minum di Melbourne

Menteri Lingkungan, Perubahan Iklim dan Air Negara Bagian Victoria Lisa Neville.
Foto: abc
Menteri Lingkungan, Perubahan Iklim dan Air Negara Bagian Victoria Lisa Neville.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Tak perlu pusing beli air mineral botolan bila jalan-jalan ke Melbourne. Cari saja stan keran air siap minum (tap water) yang berdiri di sudut-sudut kota. Anda bisa mengambil air gratis!

Dari mana air baku air siap minum dan bagaimana mengelolanya?

Sejumlah jurnalis Indonesia tinggal selama dua pekan di Melbourne, Victoria atas undangan Australia Plus ABC International pada September 2015 lalu untuk mencari tahu. Stan keran air siap minum dijumpai di mana-mana. Negara bagian Victoria memasok air yang siap minum ke rumah-rumah warga.

 

"Kami punya banyak waduk, waduk Thomson yang airnya dari Sungai Yarra, waduk di Geelong yang menyediakan suplai air baku ke berbagai komunitas," kata Menteri Lingkungan, Perubahan Iklim dan Air Victoria, Lisa Neville saat ditemui di kantornya September lalu.

Banyak waduk dibangun di Victoria. Untuk memasok air di kawasan Kota Melbourne saja, ada sekitar 20 waduk untuk menyuplai air baku.

Ukuran bendungan bervariasi. Waduk yang paling besar bisa menampung volume air sampai empat juta megaliter, hingga waduk-waduk kecil seukuran kolam renang di lahan pertanian atau properti milik pribadi. Dari seluruh bendungan itu kapasitas penampungan airnya mencapai 13,4 juta megaliter.

Selain membangun bendungan, ada beberapa hal yang dilakukan untuk menjaga ketersediaan air baku selain membuat bendungan, yakni menjaga wilayah tangkapan air.

"Juga fokus pada wilayah tangkapan air yang kuat yang kami buat di seluruh negara bagian. Fokus pada wilayah tangkapan air dengan mengurangi penebangan pohon sehingga bisa mengurangi aliran air permukaan. Penebangan bisa berimbas pada kualitas air," jelas Neville.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-11-23/inilah-rahasia-air-keran-siap-minum-di-melbourne/1517484
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement