REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Serangan udara Rusia menghantam lebih dari 1.000 tangki minyak milik kelompok Negara Islam Irak dan Suriah. Tanki digunakan ISIS untuk mengangkut minyak curian ke kilang penyimpanan pemberontak. '
Demikian disampaikan RT dalam laporannya, Senin (23/11). Serangan ini merupakan pukulan telak bagi ISIS, mengingat minyak merupakan salah satu sumber pemasukan utama bagi pemberontak.
Rusia telah menghantam 472 target dalam 141 serangan dadakan yang dilakukan selama dua hari terakhir.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan, semua pesawat Rusia telah sukses kembali ke pangkalan mereka di Khemeimim dekat Latakia.
"Pesawat pengebom Rusia lepas landas dari pangkalan Khmemim dalam misi pertempuran menghancurkan konvoi kendaraan tangki serta kilang minyak di daerah ladang minyak di utara dan timur Suriah," ujar Konashenkov. "Depot utama minyak pemberontak di 15 kilometer sebelah barat daya berhasil dihancurkan."
Rusia mulai melancarkan operasi udara di Suriah sejak 30 September 2015 setelah Moskow menerima permintaan langsung dari pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Damaskus. Barat menuding Rusia tidak hanya menyasar ISIS, namun juga kelompok-kelompok moderat lainnya.