REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru bicara militer AS mengonfirmasi jika Turki telah memperingatkan pilot Rusia berulangkali sebelum menembak jatuh. Namun pilot Rusia tidak merespons peringatan tersebut.
AS merupakan sekutu dekat Turki dalam menghadapi kelompok ISIS di Suriah. Keduanya juga memiliki tujuan sama untuk menjatuhkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Sementara itu, juru bicara AS untuk perlawanan ISIS Steve Warren mengatakan, operasi koalisi terhadap pemberontak akan terus berlanjut sesuai rencana kendati ada insiden penembakan pesawat Rusia.
"Ini merupakan insiden antara Rusia dan Pemerintah Turki, ini bukan merupakan isu yang melibatkan operasi koalisi," ujar Pentagon."Operasi pertempuran kami terhadap ISIS akan terus berlanjut."
Ankara mengatakan, pesawat Rusia telah melanggar perbatasan mereka. Jet Tempur F16 Turki telah memperingatkan berulangkali agar pesawat SU-24 Rusia menyingkir. Namun hal itu tidak digubris.
Rusia telah menggelar operasi udara di Suriah sejak akhir September lalu. Mereka mengaku menggelar operasi militer untuk menghancurkan ISIS.
Rusia dan Turki memiliki pandangan politik berbeda mengenai keberadaan Presiden Rusiah Bashar al-Assad. Rusia ingin terus mempertahankan Assad, sebaliknya Turki ingin agar Assad turun.