REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Seorang marinir Rusia tewas dalam kecelakaan helikopter yang sedang menjalankan misi penyelamatan, Rabu (25/11). Seorang lagi berhasil dievakuasi ke pangkalan udara Latakia.
Mereka hendak menyelamatkan kru pesawat jet yang jatuh diserang Turki di perbatasan Suriah.
Helikopternya jatuh ditembak oleh pemberontak di Suriah bagian utara. Militan menembak dari darat. Otoritas Rusia juga mengonfirmasi seorang pilot pesawat jetnya tewas sementara satu kru jet lainnya masih belum ditemukan.
(Baca: Ingin Selamatkan Pilot, Helikopter Rusia Dirudal Gerilyawan Suriah)
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pilot mereka ditembak ketika sudah menggunakan parasut. Sementara helikopter terbakar di udara.
Kepala NATO mengatakan mereka akan tetap mendukung anggotanya, Turki. Namun, NATO menyeru agar semua pihak meredakan situsasi. Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan diplomasi dan meredakan ketegangan sangat penting untuk menyelesaikan situasi.
Turki mengatakan jet Rusia melanggar wilayah udaranya. Namun Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan Su-24 dihantam misil udara ketika masih berada di wilayah Suriah.
Putin menggambarkan jatuhnya pesawat itu seperti 'ditusuk dari belakang'. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kapal perang dengan sistem pertahanan udara akan dikerahkan di laut Mediterania untuk menghancurkan setiap potensi bahaya bagi pasukan Rusia di Suriah.