REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengatakan pada Rabu (25/6), mereka akan menyebarkan penempatan rudal pertahanan udara jarak jauh di basis mereka di Suriah.
Rusia juga mengatakan akan menghancurkan sasaran yang dapat mengancam pesawat tempur mereka, pascajatuhnya jet Rusia oleh Turki. Langkah ini diambil menghadapi potensi konflik antara Rusia dengan NATO.
(Baca: AS Takutkan Pengiriman Rudal S-400 Rusia ke Suriah)
Insiden penembakan pesawat Rusia merupakan pertama kalinya dilakukan anggota NATO dalam 50 tahun terakhir.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pengiriman rudal S-400 ke pangkalan udara di Hemeimeem, Suriah. Rudal tersebut mampu menyerang higga radius 400 kilometer dengan presisi yang mematikan.
(Baca: Rusia Masih Tunggu Jawaban Realistis Turki Soal Jatuhnya Jet)
Militer juga memindahkan kapal rudal angkatan laut Moskva lebih dekat ke pantai untuk membantu melindungi pesawat tempur Rusia.
"Ini akan siap menghancurkan sasaran udara yang berpotensi membahayakan pesawat kami," ujar Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
Ia juga mengumumkan pemutusan semua hubungan militer dengan Turki.