Kamis 26 Nov 2015 13:29 WIB

Besok, KDRT Jadi Topik Khutbah Jumat di Australia

Kekerasan dalam rumah tangga
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kekerasan dalam rumah tangga

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pada 25 November di Australia diperingati sebagai Hari Pita Putih atau White Ribbon Day. Seruan nasional ditujukan kepada para pria untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan, yang jumlahnya cukup mengkhawatirkan di Australia.

Dewan Imam Nasional Australia (ANIC) telah mencanangkan Jumat (27/11) sebagai Hari Khutbah Nasional.

Karena bertepatan dengan Hari Pita Putih, ANIC telah menyerukan semua imam di seluruh Australia untuk memberikan khutbah Jumat dengan topik kekerasan dalam rumah tangga. Khutbah diharapkan dapat mengecam kekerasan yang dilakukan pria terhadap perempuan.

Dalam pernyataan yang diterima Australia Plus, disebutkan perlakukan yang baik dan penuh kasih sayang terhadap perempuan signifikan dalam ajaran Islam, sesuai dengan khutbah perpisahan Nabi Muhammad saat melakukan haji pertama dan terakhirnya.

"Kekerasan dalam rumah tangga adalah masalah yang terus berkembang di Australia dan menjadi kewajiban bagi komunitas untuk berdiri bersama mengatasi semua bentuk kekerasan rumah tangga yang menargetkan perempuan, anak-anak, dan orang tua," kata Mufti Besar di Australia, Ibrahim Abu Mohammed dalam pernyataan tersebut.

"Setiap imam di Australia memiliki kewajiban memberikan pengetahuan soal tindakan terkutuk kekerasan dalam rumah tangga ini. Karenanya saya meminta para imam mendukung kampanye mengutuk kekerasan dalam negeri di masjid-masjid mereka pada Jumat 27 November 2015," tambahnya.

Kondisi kekerasan terhadap perempuan di Australia memang menunjukkan angka yang mengkhawatirkan.

Secara keseluruhan, berdasarkan data kepolisian Australia lebih dari 239 ribu kasus berkaitan kekerasan rumah tangga dalam kurun waktu 2013 hingga 2015. Jumlah ini mencapai 657 kasus setiap harinya, atau 27 kasus setiap jamnya.

Tetapi kasus yang berkaitan dengan kekerasan rumah tangga ini tidak hanya selalu dalam bentuk kekerasan fisik. Bentuk kekerasan lain termasuk adu mulut, perampasan hak-hak perempuan, dan sejenisnya.

Kasus-kasus berkaitan kekerasan dalam rumah tangga paling tinggi berada di negara bagian Victoria. Jumlahnya mencapai lebih 68 ribu kasus pertahun. Sementara yang terendah berada di pulau kecil Tasmania dengan kasus sekitar 4.000 per tahun.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-11-26/khutbah-jumat-diminta-serukan-penghentian-kekerasan-terhadap-perempuan/1519022
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement