Kamis 26 Nov 2015 16:00 WIB

Taiwan Perketat Permohonan Visa Antisipasi Serangan Teroris

Visa
Visa

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan mengambil langkah pemeriksaan lebih ketat untuk permintaan visa dari pemohon berasal dari negara yang dianggap memiliki hubungan dengan serangan teroris baru-baru ini, kata pejabat Kementerian Luar Negeri setempat, Kamis (26/11).

Direktur Jenderal Asia Barat dan Afrika Kemenlu Taiwan Chen Chun-shen mengatakan dalam perkara di negara Timur Tengah dan Afrika, petugas Taiwan di luar negeri memulai penyaringan permohonan visa lebih ketat.

Meskipun Taiwan merancang penerapan visa elektronik untuk beberapa negara pada tahun depan, pemohon tidak perlu hadir, baku penyaringan tetap sama.

"Petugas kami di luar negeri akan menjaga keamanan di perbatasan," kata Chen dikutip kantor berita Taiwan CNA.

Dia mencatat ada beberapa warga Suriah dan Irak di Taiwan, walaupun tidak banyak. Di tengah kekhawatiran Taiwan akan menjadi target serangan teroris setelah bendera Taiwan dan Amerika Serikat muncul dalam video yang dirilis dan diproduksi kelompok ISIS, Bandar Udara Internasional Taoyuan meningkatkan kewaspadaan.

Dalam video berjudul "No Respite" mempertontonkan bendera 80 negara yang menjadi bagian dari koalisi antiteror pimpinan AS. Tim SWAT bersenjata menambah intensitas patroli di sekitar kawasan bandar udara Taoyuan yang berjarak sekitar 45 kilometer sebelah selatan Ibu Kota Taiwan di Taipei itu.

Dua ekor anjing pelacak bahan peledak dikerahkan Kantor Bea Cukai Taipei untuk menjalankan operasi pengecekan keamanan di kabin pesawat untuk penerbangan tujuan AS dan Eropa mulai Kamis.

Pengecekan pertama kali dilakukan oleh anjing pelacak pada kabin pesawat milik maskapai penerbangan Eva Air tujuan Paris, Prancis.

Direktur Jenderal Bea Cukai Taiwan, Jao Ping, mengatakan pihaknya memiliki lima ekor anjing pelacak yang sudah terlatih.

Dia menambahkan tiga di antaranya diperbantukan kepada Biro Keamanan Nasional untuk perlindungan calon presiden, sehingga hanya yang tersisa dua ekor yang bisa dibawa untuk pengamanan di bandar udara.

Jao mengatakan otoritas Bea Cukai mempercepat program pelatihan dan akan melatih tiga ekor anjing lainnya untuk menggenapi jumlah lima anjing pelacak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement