REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- New York Times dalam laporannya mengklaim Pemerintah Uni Emirat Arab telah menempatkan ratusan tentara bayaran Kolombia di Yaman.
Menurut Times, UEA kesulitan untuk memenuhi kuota angkatan bersenjata mereka dengan tentara berpengalaman. Selama beberapa tahun, UEA telah membuat pasukan alternatif.
Rencana awal, UEA ingin membangun 3.000 personel Kolombia. Namun langkah ini membuat militer Kolombia yang memiliki penghasilan rendah marah.
Tidak disebutkan seberapa besar jumlah personel yang diterjunkan ke Yaman untuk melawan Houthi. Namun laporan menyebut, ada sekitar 450 personel Amerika Latin dari Kolombia yang diturunkan bulan lalu.
Adapun pasukan Kolombia tambahan masih berada di UEA untuk menjalani pelatihan militer. "Tentara bayaran merupakan opsi menarik bagi negara-negara kaya yang warga negaranya tidak mau berperang," ujar Sean McFate, pengamat dari Atlantic Council.
UEA merupakan sekutu utama Saudi dalam pertempuran di Yaman melawan kelompok Syiah Houthi. Saudi telah melancarkan serangan udara ke Houthi sejak akhir Maret lalu.