REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tim keamanan nasional Presiden Barack Obama percaya tidak ada ancaman yang spesifik dan kredibel untuk Amerika Serikat dari kelompok bersenjata IS, kata Gedung Putih, Selasa, di tengah meningkatnya serangan koalisi dari kelompok ekstremis.
Obama mengumpulkan Dewan Keamanan Nasional untuk membahas rangkaian serangan terbaru IS, yang mengklaim telah menciptakan khalifah dan menguasai sejumlah besar wilayah Irak dan Suriah.
Washington dan Paris telah meningkatkan upaya mereka melawan IS, dengan Prancis meluncurkan serangan pertama dari kapal induk baru yang dikerahkan di Mediterania dan Amerika Serikat menyerukan kerja sama yang lebih internasional melawan kelompok itu.
Menggarisbawahi kekhawatiran meningkatnya serangan global setelah ekstrimis kekerasan menewaskan puluhan di Mali, Lebanon, Nigeria dan Turki dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah AS mengeluarkan peringatan perjalanan di seluruh dunia pada Senin untuk memperingatkan warga Amerika Serikat dari peningkatan ancaman teroris.
''Tapi Obama telah diberitahu bahwa saat ini belum ada ancaman yang spesifik, kredibel terhadap tanah air dari ISIL," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
"Presiden mengarahkan tim keamanan nasionalnya untuk terus meningkatkan upaya berkelanjutan untuk menurunkan dan menghancurkan ISIL."
Dikatakan Obama menyerukan peningkatan keamanan dan kerja sama intelijen dengan sekutu. "Presiden menekankan bahwa melemahkan dan menghancurkan ISIL akan terus memerlukan koordinasi dan kerja sama antar berbagai mitra global," kata Gedung Putih.
"Amerika Serikat sangat berkomitmen untuk terus memimpin upaya bersama dari Koalisi Global Kontra ISIL."