REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Doha, Qatar, diguyur hujan deras dalam pada Rabu (25/11) yang membuat terjadinya banjir dan menimbulkan kemacetan. Perdana menteri Qatar Sheikh Abdullah bin Nasser bin Khalifa al-Thani kemudian memerintahkan penyelidikan.
Banjir menyebabkan beberapa jalan di Doha tidak bisa dilintasi, dan merendam beberapa wilayah yang dilalui komuter. Kemacaten juga terjadi akibat kejadian tersebut. Sekolah dan mal ditutup, hotel mendapat dampak, dan hujan memaksa kedutaan Amerika Serikat (AS) di Qatar ditutup.
"Kondisi terparah tampaknya terjadi di daerah sekitar Bandara Internasional Hamad Doha, di mana curah hujan yang turun hampir 80 milimeter," menurut Badan Meteorologi Qatar seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Kamis (26/11).
Pengguna media sosial melaporkan kebocoran di fasilitas, yang baru dibuka tahun lalu setelah dibangun dengan perkiraan biaya sebesar 17 miliar dolar AS.
Dalam menanggapi masalah ini, Abdullah bin Nasser bin Khalifa al-Thani memerintahkan penyelidikan. Ia mengatakan, mereka yang bertanggung jawab untuk proyek yang cacat bisa menghadapi kemungkinan penuntutan.
"Sebanyak lima perusahaan yang tidak disebutkan namanya bisa menghadapi penuntutan," kantor berita Qatar (QNA) yang mengutip kantor pernyataan pemerintah.