REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menilai Rusia harus meminta maaf atas pelanggaran perbatasan wilayah udara Turki. Pernyataan tersebut disampaikan tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin meminta agar Turki memohon maaf karena sudah menjatuhkan pesawat tempur Moskow.
"Siapa yang melangar wilayah udara kami yang seharusnya meminta maaf," ujar Erdogan saat berbicara dengan CNN, kemarin. "Pilot dan angkatan udara kami, mereka menjalankan tugasnya merespons atas pelangaran aturan penyerangan. Saya kira ini adalah poin pentingnya."
Pada hari yang sama Erdogan juga membantah Turki telah membeli minyak dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) seperti ditudingkan Rusia. "Malulah kalian, mereka yang mengatakan kami membeli minyak dari ISIS harus membuktikan ucapannya. Jika tidak kalian hanya tukang fitnah," ujarnya menegaskan.
Baca juga, Putin: Kami Menunggu Permohonan Maaf Turki.
Rusia telah menggelar operasi udara di Suriah sejak akhir September lalu. Mereka mengaku menggelar operasi militer untuk menghancurkan ISIS.
Rusia dan Turki memiliki pandangan politik berbeda mengenai keberadaan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Rusia ingin terus mempertahankan Assad, sebaliknya Turki ingin agar Assad turun