Jumat 27 Nov 2015 17:24 WIB

Meski Memanas, Turki Tetap akan Bekerja Sama dengan Rusia

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Ahmed Davutoglu
Foto: daylife.com
Ahmed Davutoglu

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan Turki akan bekerja sama dengan Rusia dan sekutu Turki untuk menenangkan kembali ketegangan. Menurut Davutoglu, memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) adalah prioritas utama.

BBC News melaporkan Jumat (27/11), Davutoglu menyatakan hal itu dalam tulisannya di surat kabar Times. PM Turki tersebut menekankan memerangi ISIS sebagai prioritas utama. Tapi ia juga mengatakan Turki harus melindungi wilayah kedaulatannya.

(Baca: Rusia Siapkan Sanksi Ekonomi Terhadap Turki)

Hubungan Turki dan Rusia memanas setelah, jet Turki menembak jatuh pesawat Rusia. Turki mengklaim Rusia memasuki wilayah udaranya dan mengatakan tak mengetahui itu pesawat Rusia.

"Jatuhnya jet tak dikenal di wilayah udara Turki bukan dan tidak merupakan tindakan melawan negara tertentu," ujar Davutoglu.

(Baca: Erdogan Murka Turki Dituduh Terlibat Penjualan Minyak ISIS)

Dia menunjukkan Turki mengambil tindakan berdasarkan aturan. Davutoglu menambahkan Turki mengambil langkah-langkah mempertahankan wilayahnya.

Davutoglu memperingatkan masyarakat internasional untuk tidak memanaskan ini. Ia justru mendesak dibentuknya sebuah front bersatu dalam pertempuran melawan ISIS.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelumnya menolak seruan Rusia untuk meminta maaf. Ia malah meminta Rusia meminta maaf karena melanggar wilayah udara Turki.

(Baca: 5 Senjata Perang Turki yang Harus Diwaspadai Rusia)

Tapi ia berkomentar berbeda pada televisi France 24. Menurutnya, jika Turki tahu itu pesawat Rusia mungkin mereka akan memberi peringatan yang berbeda.

Pada Kamis (26/11), Presiden Rusia Vladimir Putin bersikeras mengatakan tak mungkin Turki tak tahu itu pesawat Rusia. Sebab menurutnya, Rusia telah memberi tahu Amerika Serikat mengenai rencana penerbangan pesawat tersebut.

"AS yang memimpin koalisi di mana Turki ambil bagian, tahu mengenai waktu dan tempat di mana pesawat kami berada," ujar Putin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement