Ahad 29 Nov 2015 07:19 WIB

Warga Arab Israel: Kami bukan Teroris

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Demonstran dari kalangan Arab Israel menggelar aksi demonstrasi di Kota Sakhin, Israel, Senin (1/10).
Foto: Reuters/Ammar Awad
Demonstran dari kalangan Arab Israel menggelar aksi demonstrasi di Kota Sakhin, Israel, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, UMM AL FAHM - Ribuan warga Arab di Israel di kota Umm al Fahm, 20 kilometer barat laut kota Jenin, memprotes pemerintah Israel yang melarang aktivitas gerakan Islam pada Sabtu (29/11).

Sambil membawa bendera Israel, Ribuan warga Arab Israel menjadi sasaran pemerintah Zionis yang menuduh mereka bagian dari jaringan terorisme. "Kami bukan Teroris dan kami lebih kuat dari pelarangan ini."

Ketua Organisasi Kemanusiaan Arab Israel, Raed Salah  mengecam apa yang dituduhkan Israel bahwa organisasi pembela hak Masjid Al Aqsa sebagai teroris. "Siapa teroris?, ini adalah rasisme oleh Israel, dengan ditutupnya semua organisasi Islam 23 anak yatim terancam kelaparan," kata Raed Salah.

Rasisme Israel ini berusaha menakut-nakuti warga Yahudi dengan teror atas keberadaan warga Arab di Israel.  Padahal, kata Salah organisasi yang dipimpinnya adalah organisasi kemanusiaan yang memberi menampung setengah juta orang Arab Israel.

Salah juga telah mengalami hukuman 11 bulan penjara karena dikaitkan pada upaya perlawanan intifadha pada 2007. "setiap Arab dan Muslim yang besuara berjuang membantu Palestina dianggap mendukung intifada," ujarnya.

Israel pada 17 November melarang semua aktivitas gerakan Islam yang secara tegas memprotes perlawanan atas pengambilalihan Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Beberapa organisasi yang membela status Masjid Al Aqsa bagian dari hak Palestina dituduh sebagai organisasi teror setelah kerusuhan yang terjadi antara tentara Israel dan warga Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement