REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook memperluas kebijakan cuti memiliki anak demi menjangkau para pegawai di luar Amerika Serikat. Cuti itu mencakup pegawai perempuan yang hamil dan melahirkan, serta pegawai pria yang istrinya baru melahirkan.
Dilansir dari The Verge, Ahad (29/11), CEO Facebook Mark Zuckenberg, pekan lalu mengungkapkan rencana mengambil cuti selama dua bulan, setelah kelahiran sang putri. Keputusan tersebut cukup menghebohkan dunia investasi dan industri teknologi.
Cuti dua bulan itu sendiri merupakan setengah dari kebijakan Facebook, yang memang memungkinkan para pegawai yang baru memiliki anak untuk mengambil cuti selama empat bulan.
Kini, Facebook akan memperluas kebijakan itu demi mencakup semua pegawai yang baru menjadi orang tua, baik mereka yang bekerja paruh waktu atau berada di luar Amerika Serikat. Facebook merupakan perusahaan teknologi besar terbaru yang hendak meningkatkan atau memperluas kebijakan cuti orang tua.
Musim panas lalu, Netflix mengumumkan kebijakan cuti hamil dan ayah secara terbatas. Tak lama setelah itu, Amazon mengumumkan akan menerapkan kebijakan cuti pertama kali, kepada seorang ayah yang baru memiliki anak, termasuk bagi ayah angkat.
Keputusan Zuckerberg menjadi pertanda baik, dan membuat para pegawai yang baru menjadi orang tua merasa nyaman untuk mengambil cuti. Bahkan, kenyamanan itu akan diperluas sampai ke luar Amerika Serikat, dan akan berlaku kepada para pegawai mulai 1 Januari 2016.