REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana tiba di Paris, Perancis untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Perubahahan Iklim, COP 21. Presiden tiba di Bandara Le Bourget pada pukul 22.20 waktu setempat dan disambut oleh Duta Besar RI untuk Perancis Hotmangaraja Pandjaitan.
Dari bandara Le Bourget, Presiden Jokowi langsung bertolak ke hotel Westin, Paris. Dalam kesempatan ini Presiden Jokowi akan menegaskan bahwa Indonesia berkepentingan untuk memastikan semua pihak memiliki pemahaman dan langkah yang sama dalam menghadapi perubahan iklim.
"Kita memberikan dukungan politik, sama seperti konferensi sebelumnya, kita berikan komitmen," kata Presiden.
Presiden juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki 17 ribu pulau dan bila terjadi kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim maka akan berpengaruh, sehingga Indonesia berkepentingan untuk memastikan hal itu sama-sama diminimalisasi. Indonesia juga sudah menyampaikan komitmen mengenai pengurangan emisi.
Selain itu, kata Presiden, dalam KTT Perubahan Iklim yang akan dimulai pada awal pekan ini, Indonesia akan sampaikan hal-hal yang sudah dilakukan selama ini dalam kaitannya menghadapi perubahan iklim. "Nanti akan kita sampaikan masalah secara konkret apa yang kita kerjakan termasuk restorasi gambut, review izin lama dan moratorium dengan jangka waktu yang tertentu," ujar Presiden.
Presiden juga mengatakan pemerintah berdasarkan telaah yang ada bisa saja mencabut izin pengelolaan hutan yang sudah diberikan bila terbukti menyalahi peruntukannya.
KTT Perubahan Iklim atau yang dikenal dengan United Nations Framework of Climate Change (UNFCC) annual Conference of Parties (COP) ke-21 akan berlangsung di Paris. COP 21 memiliki arti penting karena salah satunya membicarakan mengenai tindaklanjut setelah berakhirnya protokol Kyoto.
Baca juga: Putin-Erdogan Kemungkinan Berdiskusi Saat KTT Perubahan Iklim