Senin 30 Nov 2015 18:38 WIB

Israel Ratakan Rumah Para Pejuang Palestina

Rep: Amri Amrullah/ Red: Teguh Firmansyah
Perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan Israel. (ilustrasi)
Foto: EPA/Abed Al Hashlamoun
Perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan Israel. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BETHLEHEM -- Pasukan Israel pada Senin (30/11) kembali meluluhlantakan rumah-rumah pejuang Palestina yang diduga melakukan serangan terhadap warga dan pasukan Israel.

Pasukan Israel Senin siang menyerbu kamp Pengungsi al Fawwar di selatan Hebron. Seperti dilansir Maan News, penduduk setempat melihat insinyur Israel mengukur luas rumah-rumah yang akan dihancurkan.

Pasukan Israel juga menyerbu desa Taffuh di barat Hebron, serta menggerebek rumah Imadiddin al Tarda dan Taha al Tarda yang dituduh telah menusuk warga Israel di Rishon Letzion dan Yerusalem.

"Kedua rumah itu diperiksa untuk segera dibongkar," kata penduduk setempat.

Di Nablus, pasukan Israel menyerbu rumah keluarga Ashraqat Qatanani, remaja berusia 16 tahun di kamp pengungsi al Askar. Gadis remaja yang ditembak oleh pemukim Yahudi di pos pemeriksaan Huwwara 22 November lalu.

Pasukan Israel juga menggerebek rumah Alaa al Hahash dan Baseem Salah yang keduanya ditutuduh melakukan serangan terhadap aparat Israel.

Salah ditembak mati pada Ahad lalu setelah diduga menikam dan melukai perwira polisi di dekat gerbang Damaskus di Yerusalem timur.

Sedangkan al Hashash yang masih remaja berusia 16 tahun ditembak mati tentara Israel setelah dilaporkan mencoba menusuk tentara Israel dari dekat di pos pemeriksaan Huwwara, Nablus 23 November lalu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merencakanakan mempercepat penghancuran rumah-rumah para pejuang Palestina yang tertangkap dan meninggal oleh tentara Israel. Rencana meluluhlantakan rumah pejuang Palestina ini upaya Israel untuk mencegah serangan dan ancaman di masa datang.

Kelurga pejuang Palestina yang rumahnya menjadi sasaran penghancuran hanya diberikan kesempatan banding yang juga dilaksanakan di Pengadilan Tinggi dan Kehakiman Israel.

sumber : Maannews
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement