REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Stabilitas keuangan Rusia dalam ancaman jika harga minyak mentah terus turun. Sejumlah analis menilai, jika harga minyak dunia turun di bawah 30 dolar AS per barel, Rusia akan mengalami krisis.
Saat ini, harga minyak mentah senilai 42 dolar AS per barel. Angka itu menurun drastis dibandingkan musim panas tahun lalu yakni 100 dolar AS.
Menurut Ekonom Swiss Andreas Schwabe, harga minyak turun menjadi resiko besar dalam perekonomian Rusia.
"Dari resiko itu (harga minyak turun), rubel yang melemah, gelombang inflasi, dan masalah anggaran," ujar Schwabe.
International Monetary Fund (IMF) telah memperingatkan negara-negara pengekspor minyak lain akan mengalami defisit anggaran seperti Irak, Iran, Oman, Aljazair, Arab Saudi, Bahrain, Libya, dan Yaman. IMF mengatakan, jika negara-negara itu tidak melakukan penganekaragaman ekonomi atau meminjam uang, mereka akan kehabisan uang dalam lima tahun ke depan.