Selasa 01 Dec 2015 12:53 WIB

Putin Tuduh Turki Tembak Jatuh Pesawat demi Perdagangan Minyak

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Winda Destiana Putri
Vladimir Putin
Foto: AP/Yuri Kochetkov
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, LE BOURGET -- Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Turki menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia, Selasa (24/11) pekan lalu untuk melindungi pasokan minyak dari kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ke Turki.

"Kami memiliki setiap alasan untuk berpikir bahwa keputusan menembak jatuh pesawat yaitu keinginan melindungi jalur pasokan minyak ke wilayah Turki," kata Putin dalam konferensi pers di sela-sela pembicaraan iklim perserikatan bangsa-bangsa (PBB) di dekat Paris seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Selasa (1/12).

Pihaknya mengaku menerima informasi tambahan bahwa minyak ini, diproduksi di kawasan yang dikendalikan oleh ISIS dan organisasi teroris lainnya, kemudian diangkut pada skala industri ke Turki. Setelah pesawat jenis Su-24 bomber telah jatuh di perbatasan Suriah pekan lalu, Putin menuding Turki menjadi kaki tangan teroris dan mengatakan minyak dari wilayah ISIS sedang diekspor melalui Turki. Pendapatan dari penjualan minyak merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi ISIS, yang menguasai daerah yang luas dari Suriah dan Irak.

Putin mengklaim, sebagian besar rekan-rekannya telah berbicara dengan pada konferensi iklim, yang dimulai Senin dan sedang dihadiri sekitar 150 pemimpin dunia, sepakat seharusnya Turki  tidak perlu untuk Turki untuk menembak jatuh pesawat Rusia.

Dia mengatakan ide koalisi internasional untuk memerangi ISIS didorong oleh Rusia dan Prancis setelah sebuah pesawat Rusia dijatuhkan oleh bom. Kemudian Paris diserang oleh kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan kelompok militan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement