REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sepekan setelah Turki menembak jatuh sebuah jet tempur Rusia yang memicu ketegangan, Presiden Amerika Barack Obama menyerukan peredaan ketegangan antara kedua negara dan upaya front bersatu untuk mengatasi konflik Suriah.
Presiden Obama berpidato demikian hari Selasa (1/12) menyusul pembicaraan dengan presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di sela-sela konferensi iklim PBB. Pertemuan itu berlangsung seminggu setelah Turki menembak jatuh sebuah jet tempur SU-24 jet, dengan alasan pesawat Rusia itu telah memasuki wilayah udaranya.
Rusia telah menegaskan jet itu tidak menyeberangi perbatasan Turki dan menanggapinya dengan memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Turki. Presiden Obama yang berada di Paris menegaskan dukungan bagi sekutu Amerika itu.
Sementara itu, Presiden Erdogan menyerukan upaya diplomatik untuk menyelesaikan apa yang disebutnya berbagai masalah di kawasan itu.
Dalam pembicaraan hari Selasa di Paris, Presiden Obama memuji dukungan Turki yang “murah hati” bagi pengungsi dan mengatakan Amerika ingin memperlancar hubungan militer kedua negara untuk menjamin “Turki aman, tetapi Suriah juga akhirnya bisa meredakan perang yang sangat mahal.”