REPUBLIKA.CO.ID, MUNICH -- Manifesto politik Adolf Hitler Mein Kampf akan diterbitkan kembali bulan depan, untuk pertama kalinya sejak berakhirnya Perang Dunia II. Buku tersebut dilengkapi dengan catatan kritis para akademisi.
The Institute of Contemporary History (IfZ) di Munich mengatakan akan mencetak 4.000 salinan beserta 3.500 catatan.
Direktur IfZ Andreas Wirsching, dikutip BBC, Rabu (2/12), mengatakan tulisan yang dilengkapi catatan itu akan menghapus mitos yang menyelimuti buku itu.
Penerbitan kembali buku itu dikritik kelompok Yahudi. Mereka beralasan karya Nazi tidak seharusnya diterbitkan kembali.
Mein Kampf (Perjuangan Saya) diterbitkan pertama kali pada 1925, delapan tahun sebelum Hitler berkuasa. Setelah Nazi Jerman dikalahkan pada 1945, pasukan sekutu menyerahkan hak cipta buku itu ke negara Bavaria
Otoritas lokal menolak mengizinkan buku dicetak kembali untuk mencegah memicu kebencian. Sesuai hukum Jerman, hak cipta berlaku selama 70 tahun sehingga penerbit akan memiliki akses bebas pada naskah aslinya Januari mendatang.
Namun, pejabat Jerman mengatakan mereka akan membatasi akses masyarakat terhadap buku itu karena dikhawatirkan memicu sentimen neo-Nazi.
Baca juga:
Pilot Jet Tempur Rusia Kini Dibekali Pistol dan Kalashnikov
Lima Luka Akibat Ledakan Dekat Stasiun Metro Istanbul