REPUBLIKA.CO.ID, ESKISEHIR -- Sebuah jalur rel kereta cepat baru saja selesai tahun lalu. Jalur tersebut menghubungkan Eskisehir dengan Istanbul ke barat dan Ankara ke timur. Eskisehir terkenal dengan wilayahnya yang indah. Pabrik-pabrik di sana juga menghasilkan banyak kue dan berbagai industri lain.
Tapi meski terlihat makmur, perekonomian Eskisehir membeku dan mendapat imbas dari ketegangan dengan Turki dengan Rusia. Karena ekspor dengan Cina dan Timur Tengah sedang goyah, Rusia merupakan salah satu harapan besar Eskisehir.
Namun, seperti dilansir The New York Times, Ahad (29/11), Rusia telah menghentikan sebagian pariwisatanya ke Turki dan mengancam akan menghentikan impor makanan dari negara itu pascapenembakan pesawat mereka oleh jet tempur F-16 Turki. Ini jelas berisiko pada perekonomian Turki.
"Dengan pengangguran yang terus meningkat, perekonomian kita telah melambat," ujar Wali Kota Eskisehir, Yilmaz Buyukersen.
Rusia merupakan salah satu pasar terbesar ekspor Turki setelah Jerman. Eskisehir sendiri memiliki pabrik gula terbesar, dan telah mengekspor biskuit, kue dan makanan lainnya ke Rusia senilai 30 juta dolar AS.