Rabu 02 Dec 2015 18:18 WIB

Demonstran Inggris: Jangan Bom Suriah

Demonstran menggelar aksi menentang rencana Inggris ikut menyerang Suriah di London, Inggris, Sabtu (28/11).
Foto: AP/Hannah McKay
Demonstran menggelar aksi menentang rencana Inggris ikut menyerang Suriah di London, Inggris, Sabtu (28/11).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ribuan demonstran berkumpul di pusat London pada Selasa dalam usaha menghentikan Inggris bergabung dengan serangan udara yang mengarah kepada kelompok bersenjata ISIS di Suriah, sehari sebelum pemungutan suara parlementer terkait langkah tersebut.

Massa yang berjumlah sekitar 4.000 orang itu berbaris dari gedung parlemen menuju markas besar Partai Konservatif yang berkuasa dan markas oposisi Partai Buruh di dekatnya, dalam demonstrasi besar kedua di London dengan isu terkait dalam empat hari.

"Kami disini untuk mengatakan satu hal sederhana: Jangan bom Suriah. Jangan lakukan apa yang kalian lakukan pada 2001, 2003 dan 2011. Jangan pergi dan bom sebuah negara dimana saya memperburuk perang tersebut," ujar Lindsey German dari gerakan Koalisi Hentikan Perang kepada massa, mengacu kepada keterlibatan Inggris di perang Afghanistan, Irak dan Libya.

Para anggota parlemen tampaknya akan memilih untuk bergabung dengan aksi pemboman melawan kelompok bersenjata ISIS di Suriah pada Rabu, membuka jalan bagi pesawat jet Inggris untuk diluncurkan dalam beberapa hari.

Debat isu terkait semakin memanas dengan Perdana Menteri David Cameron menyebut pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn beserta sekutunya sebagai sekumpulan simpatisan teroris karena menentang serangan tersebut.

Dalam sebuah kolom opini di koran Guardian pada Selasa, Corbyn menuduh Cameron mempunyai strategi "bom dahulu, bicara kemudian".

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement