REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Nicolas Henin, jurnalis Prancis yang pernah ditahan ISIS selama 10 bulan meyakini aksi pengeboman komunitas internasional terhadap pemberontak hanya perangkap. Aksi bombardir itu justru hanya akan menguntungkan pemberontak.
Nicolas Hénin memohon komunitas internasional untuk mencari solusi politik. Dia menekankan dengan tidak melakukan pengeboman adalah cara terbaik untuk meruntuhkan mereka. "Pemenang perang ini bukanlah mereka yang memiliki senjata hebat, tapi mereka yang bisa membuat rakyat berada di sisinya," kata Henin dalam video berdurasi lima menit seperti dikutip the Guardian, Rabu (2/12).
Pesan Henin keluar bertepatan dengan sidang Parlemen Inggris pada Rabu (2/12) yang berencana untuk bergabung dalam melakukan serangan udara ke Suriah.
Menurut Henin, dengan mengebom Suriah, justru akan membuat rakyat semakin jatuh ke tangan pemberontak. Hal yang seharusnya dilakukan adalah dengan melibatkan masyarakat setempat. Dengan adanya solusi politik strategis, maka dapat meruntuhkan ISIS. Karena pemberontak tidak akan memiliki tanah kekuasaan lagi.
Henin dibebaskan pada April 2014. Dia ditahan bersama James Foley, Steven Sotloff, David Haines dan Alan Henning, yang semuanya dibunuh oleh eskekutor ISIS Emwazi. Dia juga mengisahkan peristiwa penculikan serta pembunuhan kepada rekan-rekannya tersebut dalam video pendek itu.