REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan Irak tidak memerlukan keberadaan pasukan darat dari negara-negara asing untuk memerangi kelompok militan ISIS.
Sikap itu dinyatakan PM Irak setelah Washington mengumumkan Amerika Serikat akan mengerahkan pasukan khusus untuk memerangi para militan.
Abadi tidak secara langsung menolak pengerahan itu namun ia bersikeras operasi apa pun harus dikoordinasikan dengan pemerintah Irak.
"Tidak perlu ada pasukan tempur darat dari negara asing di wilayah Irak," kata Abadi dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa malam. Dalam pernyataan itu, ia memuji kecakapan pasukan khusus Irak.
"Pemerintah Irak menekankan operasi militer apa pun atau keberadaan pasukan asing, baik itu pasukan khusus maupun bukan, di Irak tidak bisa dilakukan tanpa izin dari dan koordinasi dengan (pemerintah Irak)," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Juru bicara koalisi internasional anti-ISIS, Kolonel Steve Warren, mengatakan pemerintah Irak belum diberi tahu soal rencana pengerahan pasukan.
Menteri Pertahanan AS Ashton Carter mengatakan, Selasa (1/12), AS sedang mengerahkan sebuah pasukan khusus ke Irak untuk bekerja sama dengan pasukan setempat memerangi ISIS.
Baca juga: Emily Solima, Gadis Australia yang Pandai Menari Selayar