REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam upaya meredakan kebingungan mengenai penempatan pasukan khusus Amerika Serikat di Irak, AS menyatakan pemerintah Irak justru mendukung.
Pernyataan ini disampaikan setelah sebelumnya Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan pemerintahnya tak membutuhkan pasukan darat asing.
Dilansir Al Arabiya, juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan kepada wartawan Rabu (2/12), Abadi mendukung upaya AS mengirim sekitar 200 personel pasukan khusus ke Irak. Saat ditanya mengenai komentar Abadi sebelumnya, Earnest mengatakan pernyataan Abadi itu merujuk pada pasukan tempur darat bukan pasukan operasi khusus.
Sebelumnya, Abadi mengatakan, meski pemerintahnya menyambut bantuan asing namun Irak tak memerlukan pasukan darat asing. Pernyataan itu dikeluarkan Abadi setelah AS menyatakan rencananya mengirim pasukan darat khusus ke Irak.
"Pemerintah Irak menekankan setiap operasi militer atau penyebaran pasukan asing, baik khusus atau tidak, di Irak tak dapat terjadi tanpa persetujuan dan koordinasi serta menghormati kedaulatan Irak," kata Abadi dalam pernyataan.
Kelompok Syiah Irak bersenjata pada Selasa (1/12), menyatakan menolak dan berjanji akan melakukan perlawanan jika AS menyebarkan pasukan operasi khusus di Irak.