REPUBLIKA.CO.ID, NABLUS -- Kelompok hak asasi manusia (HAM) mempertanyakan keadilan bagi balita Palestina dan orang tuanya yang tewas dalam pembakaran oleh pemukim garis keras Israel.
Pada Kamis (3/12), polisi Israel mengumumkan penangkapan pelaku namun mereka tak merinci berapa tersangka yang ditahan.
Pengacara dan Petugas Advokasi Internasional Defense for Children International-Palestine (DCIP) Brad Parker mengatakan kepada Al Jazeera, jarang dakwaan dijatuhkan pada tentara Israel atau pemukim yang melakukan kekerasan pada warga Palestina. Umumnya penyelidikan akan dilakukan bertahun-tahun sebelum akhirnya ditutup dan pelaku dibebaskan begitu saja.
"Dalam konteks di mana impunitas adalah norma, banyak alasan akan membuat tersangka bebas berjalan atau menerima hukuman yang ringan. Dalam catatan Israel, jarang pelaku kekerasan pada warga Palestina akan diperhitungkan," ujarnya.
Banyak anak-anak dan keluarga Palestina hidup di desa-desa dan kota yang dikelilingi permukiman Yahudi yang semakin diperluas. Mendekatnya permukiman Yahudi dengan desa-desa Palestina menyebabkan banyaknya serangan terhadap sekolah, rumah individu dan kekerasan fisik lain pada anak di Tepi Barat yang diduduki.
"Tempat aman, ruang ramah anak telah lama hilang untuk anak-anak ini. Di seluruh Tepi Barat, tentara, polisi dan petugas keamanan swasta Israel ditempatkan untuk melindungi populasi pemukim dengan mengorbankan warga sipil Palestina," ujar Parker.
Ali Dawabsheh (18 bulan) tewas setelah rumahnya dibakar oleh pemukim radikal Israel pada Juli saat ia sedang tidur. Ibunya Reham Dabsheh (26 tahun) tewas pada September setelah menderita luka bakar serius di tubuhnya.
Ayah Ali, Saad Dawabsheh juga akhirnya tewas karena luka-lukanya. Kakak Ali, Ahmed Dawabsheh masih menjalani perawatan hingga saat ini.
"Kami melihat masih jauh keadilan bagi keluarga Dawabsheh. Masih belum jelas berapa banyak pelaku yang akan didakwa dengan pembunuhan, dari situ kita tahu ini akan butuh berbulan-bulan hingga jatuh vonis," ujar Parker.
Baca juga:
Ada Gudang Senjata di Rumah Penyerang San Bernardino
Pasangan Penyerang San Bernardino Baru Menikah dan Punya Bayi 6 Bulan
Jarum Dokter Ini Telah Menginfeksi 200 Orang dengan HIV