Jumat 04 Dec 2015 14:59 WIB

Mengapa Rusia tak Mau Berbaikan dengan Turki?

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: Kremlin Pool Photo via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Luar Negeri Mesir Mevlut Cavusoglu, Kamis (4/12), bertemu untuk pertama kalinya dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov setelah insiden penembakan menembak pesawat perang Moskow oleh jet tempur Ankara.

Setelah pertemuan itu, Cavusoglu mengatakan, Turki menginginkan hubungan kedua negara kembali pulih. Meskipun ia tak menampik jika hal itu membutuhkan kesabaran.

"Kami berada dalam satu titik di mana kami tidak ingin posisi seperti saat ini," ujarnya. "Hubungan harus berlanjut dengan mengembalikan negosiasi ke jalur yang benar."

Ia menambahkan, kedua pihak tidak ingin meningkatkan eskalasi, dan memperbaiki hubungan. Hanya saja Ankara dan Moskow masih berbeda pendapat dan posisi. 

Baca juga, Kecam Turki, Putin Bawa Nama Allah.

Sementara Russia Today melaporkan, Lavrov tidak mendengar sesuatu yang baru dari Turki menyangkut penembakan pesawat Rusia.

Otoritas Rusia menegaskan, pesawat mereka ditembak jatuh di atas wilayah udara Suriah. Moskow pun meminta Turki agar menyampaikan permohonan maaf sebagai tanda keinginan perbaikan hubungan.

Namun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak permintaan tersebut. Erdogan menegaskan, pesawat Rusia telah melanggar kedaulatan Turki.

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement