REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang mahasiswa baru warga Indonesia (WNI), Ahmad Giaz Nurul Huda meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di depan Kampus Universitas Al Azhar di Distrik Nasr City, Kairo Timur.
"Almarhum tertabrak mobil berkecepatan tinggi saat menyeberang jalan dekat Monumen Presiden Anwar Saddat yang berhadapan dengan Kampus Universitas Al Azhar, Kamis (3/12)," kata Kepala Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Kairo, Windratmo Suwarno di Kairo, Jumat (4/12).
Ahmad Giaz Nurul Huda yang berusia 20 tahun itu adalah putra KH Nurul Huda, pengasuh Pondok Pesantren Al Maruf Bandungsari, Ngaringan, Grobogan, Jawa Tengah. Jenazah saat ini sementara masih tersimpan di ruang pengawetan mayat di Rumah Sakit Takmin, Nasr City.
Sesuai permintaan keluarga, jenazah akan dipulangkan ke Indonesia untuk dikebumikan di tanah kelahirannya di Jawa Tengah.
"KBRI Kairo sedang memproses dokumen kematian. Direncanakan akan diterbangkan ke Indonesia dan tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Ahad pukul 18.00 WIB dan selanjutnya diterbangkan ke Bandara Ahmad Yani, Semarang," ujarnya.
Menurut Windratmo, setelah kecelakaan korban masih menunjukkan tanda-tanda hidup ketika dilarikan ke rumah sakit, namun tak lama kemudian pihak rumah sakit melaporkan kepada KBRI pasien telah mengembuskan nafas terakhir.
Saat kecelakaan, beberapa mahasiswa Indonesia sempat melihat dari atas bus sesosok korban tergelak di jalan dan dikerumuni orang, namun belum diketahui korban adalah mahasiswa Indonesia. Setelah korban dilarikan ke rumah sakit oleh warga Mesir, barulah para mahasiswa Indonesia itu dikabari korban adalah WNI.
Para mahasiswa Indonesia itu pun mencari korban di beberapa rumah sakit terdekat dan akhirnya ditemukan di Rumah Sakit Takmin.
Sebelumnya, pihak KBRI telah menindaklanjuti kasus penabrakan itu dengan membuat laporan ke polisi nomor kecelakaan : 7432/Junah/Nasr City 2/2015. Pelaku penabrakan yang mengendarai mobil pribadi itu sempat dilepaskan oleh pihak kepolisian setelah dimintai keterangan.
"Pelakunya sempat dilepaskan karena korban masih hidup, namun setelah korban meninggal, kemungkinan pelaku akan kembali diproses," ujar Windratmo.
Baca juga: Pelaku Penembakan San Bernardino Terinspirasi ISIS