REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan menolak masuk 30 migran yang dideportasi dari Yunani. Pihak berwenang Pakistan mengatakan, mereka menolak sebab identitas para migran tak dapat diverifikasi.
BBC News melaporkan, 19 migran telah diverifikasi dan mendapat izin tinggal. Sementara sisanya diterbangkan kembali ke Athena.
Sementara menurut kantor perwakilan Uni Eropa di Pakistan, semua orang yang berada dalam penerbangan memiliki dokumen perjalanan yang dikeluarkan Kedutaan Besar Pakistan. Tapi Kementerian Dalam Negeri Pakistan mengatakan, mereka yang dikirim kembali ke Yunani tak memiliki kartu identitas dari Pakistan.
"Meski semua masalah telah diselesaikan dengan Komisioner Eropa, hukum Pakistan telah dilanggar, yang benar-benar tak bisa dibiarkan," ujar Menteri Dalam Negeri Chaudhry Nisar Ali Khan.
Menurut lembaga statistik Eurostat, Pakistan merupakan salah satu negara yang terkenal sebagai asal dari para migran ilegal ke Eropa. Islamabad telah menangguhkan perjanjian dengan Uni Eropa untuk menerima pemulangan migran. Tapi sengketa itu telah diselesaikan pekan lalu.
Selama ini Yunani telah menghadapi tekanan dari mitra Uni Eropa untuk mendeportasi para migran yang tiba dari Turki.