REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Israel Benjamin Netanyahu mengklaim akar utama konflik dengan Palestina adalah karena Palestina menolak Israel sebagai negara Yahudi.
"Akar utama masalah karena Palestina tidak mau mengakui konsep jalan tengah, dengan menyerahkan impian tidak ingin berdampingan dengan Israel," ujarnya, kemarin.
Ia mengatakan itu dalam sebuah acara tahunan pemimpin AS dan Yahudi yang diselenggarakan di Washington DC oleh Brooking Instituion.
Netanyahu juga menampik jika Israel tidak mau bekerjasama dengan penduduk di Tepi Barat Palestina. Ia justru meminta agar Palestina didemilitarisasi sebagai prasyarat terbentuknya negara.
"Solusi yang paling memungkinkan adalah bukan satu negara, namun demiliterisasi negara Palestina yang mengakui negara Yahudi," ujarnya.
Kondisi di wilayah pendudukan memburuk sejak Oktober lalu. Lebih dari 103 warga Palestina terbunuh oleh aparat Zionis. Kelompok Palestina menyebut gelombang serangan yang dilancarkan ke Israel merupakan bagian dari intifadah.