REPUBLIKA.CO.ID, INNER MONGOLIA -- Otoritas Cina menahan beberapa orang yang terlibat dalam serangan di pos pemeriksaan wilayah otonomi di Cina, Inner Mongolia, Ahad (6/12). Sekitar 100 orang dilaporkan menyerbu pos dan memukuli staf juga merusak gedung sebelum melarikan diri.
Belum diketahui motif serangan tersebut. Namun menurut otoritas setempat, area tersebut terkenal dengan sejarah sengketa lahan. Ketegangan antara minoritas etnis Mongolia dan Cina Han juga sempat terjadi di wilayah tersebut.
Polisi tidak menyebut berapa banyak orang yang ditahan. Dikutip BBC, sebanyak 13 orang terluka karena serangan yang terjadi selama dua jam di wilayah Ejin Banner.
Menurut Global Times, dua korban adalah staf pos pemeriksaan. Sisanya adalah petani yang mempertahankan wilayah mereka. Sebelumnya, dilaporkan ada beberapa bentrokan juga antara warga Inner Mongolia dengan penduduk tetangga provinsi Gansu di wilayah tersebut.
Para penyerang bersenjatakan tongkat dan bubuk cabe. Korban dipukuli, dirampok, diikat dan dibiarkan di luar ruangan yang bersuhu minus 20 derajat Celcius.
Pejabat lokal Li Yanbo mengatakan area tersebut merupakan wilayah sengketa. Batas wilayah terus digambar ulang pada 1960an dan 1970an sehingga menimbulkan kesimpangsiuran.
Baca juga:
Jerman Deportasi Warga Australia Usai Berperang Lawan ISIS
Pascapenembakan San Bernardino, Obama Tinjau Ulang Program Bebas Visa