REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebanyak empat jurnalis Cina diskors setelah secara tidak sengaja salah ketik mengumumkan mundurnya Presiden Xi Jinping.
Dikutip dari The Guardian, Senin (7/12), Salah ketik tersebut terjadi di kalimat pembuka laporan mengenai kunjungan Xi ke Afrika. Laporan itu ingin menginformasikan pembaca mengenai pidato (zhi ci) Xi, tetapi yang tertulis justru (ci zhi) yang berarti pengunduran diri.
Laporan tersebut diterbitkan pada Jumat pekan lalu oleh China News Service kemudian dicetak kembali, sebelum diperbaiki, oleh sejumlah situs terkemuka. Di antara mereka yang dihukum atas pemberitaan itu adalah Song Fangcan, Seorng kepala kantor berita di Afrika Selatan dimana Xi berbicara di hari terakhir kunjungan.
Insiden semacam ini sangat jarang terjadi di Cina karena media pemerintah diawasi secara ketat.
Belum diketahui seperti apa hukuman yang diberikan kepada jurnalis yang menulis laporan mengenai Xi Jinping. Editor di media pemerintah South China Morning Post mengatakan insiden itu dipandang sebagai blunder serius, tetapi tidak akan mengakhiri karir para jurnalis itu.
"Beberapa orang mendapat peringatan dan diskors dari pekerjaan sementara waktu untuk menunjukkan kesalahan itu dianggap serius. Setelah insiden ini dilupakan, mereka akan kembali bekerja," katanya.
Baca juga:
Orang Tua Jatuh ke Sumur, Anak Cari Bantuan Sejauh 35 Km
Jerman Deportasi Warga Australia Usai Berperang Lawan ISIS