Senin 07 Dec 2015 16:22 WIB

Jepang Luncurkan Unit Informasi Antiterorisme

Warga Jepang yang ditawan ISIS
Foto: VOA
Warga Jepang yang ditawan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang meluncurkan sebuah unit diplomatik baru pada pekan ini untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi terkait terorisme internasional, kata pemerintah pada Senin (7/12).

Hal itu berdasarkan serangan terhadap warga negaranya di luar negeri dan insiden global termasuk yang terjadi di Paris pada bulan lalu.

Pemenggalan dua warga Jepang yang diklaim dilakukan oleh kelompok bersenjata ISIS pada awal tahun ini, dan kematian 10 orang lainnya di Aljazair pada 2013 telah menyorot kerentanan orang Jepang yang berada di luar negeri.

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, ketua juru bicara, mengatakan unit baru tersebut yang berada di dalam Kementerian Luar Negeri akan berfokus pada pengumpulan dan analisis informasi.

"Kami akan mengambil langkah penuh untuk mencegah terorisme dan untuk melindungi warga negara Jepang dari bahaya," ujar Suga dalam sebuah konferensi pers.

Unit tersebut yang direncanakan beroperasi pada Selasa akan beranggotakan sekitar 20 orang di Tokyo dan 20 lainnya di misi diplomatis Jepang di luar negeri, kata pejabat, dan akan memusatkan pada empat wilayah, yakni di Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika Utara serta Barat.

Pemerintah pada awalnya berencana memulai unit tersebut pada April 2016, namun serangan teroris terbaru seperti yang terjadi di Paris yang menyebabkan jadwalnya dipercepat.

Hingga beberapa tahun terakhir Jepang sebenarnya tidak terpengaruh oleh terorisme internasional, meskipun terdapat beberapa insiden di masa lalu, termasuk ketika salah satu pesawatnya dibajak oleh sebuah kelompok domestik yang berhubungan dengan faksi Palestina di Timur Tengah pada 1970-an.

Suga juga menyatakan solidaritas Jepang kepada Amerika Serikat segera setelah Presiden Barack Obama memberikan pidato yang dan dirinya berjanji akan mengalahkan kelompok bersenjata ISIS setelah adanya serangan di California pada pekan lalu.

Baca juga:

Salah Ketik Presiden Xi Mundur, Empat Jurnalis Cina Diskors

Orang Tua Jatuh ke Sumur, Anak Cari Bantuan Sejauh 35 Km

Jerman Deportasi Warga Australia Usai Berperang Lawan ISIS

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement